Senin, 11 November 2013

NIAT WAKTU DAN FAEDAH SHOLAT SUNNAH






Niat adalah sesuatu hal yang paling penting dalam segala hal, bahkan hadist tentang niat dikatakan merupakan sebagian dari agama islam, sesuatu yang mubah pun dapat di katakan suatu kebaikan jikalau di sertai dengan niat. Waktu adalah sesuatu yang membatasi sesuatu dan waktu pun sangat penting karna sesuatu yang di lakukan pada selain waktunya itu tidak akan sah ada  kata hikmah yang berbunyi “ kalau kita sabar sesuatu itu akan indah pada waktunya “. Faedah adalah sesutu yang didapatkan dari sesuatu baik di kehendaki ataupun tidak, maka demi meninjau hal ini kami merasa perlu untuk memaparkan niat, waktu, dan faedah sholat sunnah yang kami anggap biasa di lakukan di pondok ini sebagai pendoron dan motivasi. Berikut sholat sunnah beserta niat dan faedahnya .
 SHOLAT DHUHA
Niat
Waktu : mulai dari terbitnya matahari kira-kira tingginya 1 tombak ( atau sekitar jam 6 lebih, tapi kadang” berubah) sampai waktu zawal, paling sedikit shyolat ini dilakukan 2 roka’at dan yang lebih utama 8 roka’at dengan salam di setiap 2 ro ka’at,tapi rasulullah tidak pernah melakukan dhuha dubawah 4 roka’at, roka’at pertama di sunnah kan membaca al kafirun dan roks’st ke dua al iklas
Faedah: manfaat shalat dhuha sebagai pembuka pintu rezeki sendiri seperti  yang disampaikan Rasullulah pada hadis berikut; ” Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya ” (HR.Hakim dan Thabrani). Menurut Hadists Qudsi, Rasullulah menyampaikan, “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (H.R Turmudzi) selain dapat memperlancar limpahan rezeki, ternyata shalat Dhuha juga mampu meningkatkan kesehatan, kecerdasan, serta kecantikan Anda. Inilah manfaat lain dari shalat Dhuha yang belum diketahui oleh banyak orang. Itulah fakta yang telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah tentang kedahsyatan shalat Dhuha.
SHOLAT TAHAJJUD
Niat:
Waktu: mulai setelah melakukan sholat isya’ sampai terbitnya fajar, sholat ioni di lakukan setelah tidur minimal 2 rokaat dan paling banyak tak terbatas, sholat ini lebih baik dillakukan di rumah dari pada di masjid.
Faedah: shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit, Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi). menjaga ketampanan atau kecantikan
tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
shalat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas. Karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya. mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal
SHOLAT TASBIH
Niat
Waktu: boleh dilakukan kapanpun kecuali watu karohah yakni waktru yang tidak di prbolehkan melakukan solat tanpa sebab al qodim
Faedah: Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Abbas bin Abdil Muththalib :”Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau jika aku memberimu ? Maukah engkau jika aku menyantunimu? Maukah engkau jika aku menghadiahkanmu? Maukah engkau jika aku berbuat sesuatu terhadapmu? Ada sepuluh kriteria, yang jika engkau mengerjakan hal tersebut, maka Allah akan memberikan ampunan kepadamu atas dosa-dosamu, yang pertama dan yang paling terakhir, yang sudah lama maupun yang baru, tidak sengaja maupun yang disengaja, kecil maupun besar, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Sepuluh kriteria itu adalah : Hendaklah engkau mengerjakan shalat empat rakaat ; yang pada setiap rakaat engkau membaca surat al-Fatihah dan satu surat lainnya. Dan jika engkau sudah selesai membaca di rakaat pertama sedang engkau masih dalam keadaan berdiri, hendaklah engkau mengucapkan : subhanallah, walhamdulillah, walailaha illallah, wallahu akbar (Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah, dan Allah Maha Besar) sebanyak lima belas kali. Kemudian ruku, lalu egkau membacanya sepuluh kali sedang engkau dalam keadaan ruku. Lalu mengangkat kepalamu dari ruku seraya mengucapkannya sepuluh kali. Selanjutnya, turun bersujud, lalu membacanya sepuluh kali ketika dalam keadaan sujud. Setelah itu, mengangkat kepalamu dari sujud seraya mengucapkannya sepuluh kali. Kemudian bersujud lagi dan mengucapkannnya sepuluh kali. Selanjutnya, mengangkat kepalamu seraya mengucapkannya sepuluh kali. Demikian itulah tujuh puluh lima kali setiap rakaat. Dan engkau melakukan hal tersebut pada empat raka’at, jika engkau mampu mengerjakannya setiap hari satu kali, maka kerjakanlah. Dan jika engkau tidak bisa mengerjakannya setiap hari maka kerjakanlah setiap jum’at satu kali. Dan jika tidak bisa, maka kerjakanlah sekali setiap bulan. Dan jika tidak bisa, maka kerjakanlah satu kali setiap tahun. Dan jika tidak bisa juga, maka kerjakanlah satu kali selama hidupmu” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah.
by:fahda syafi' ali

0 komentar: