“Semua anak dilahirkan dalam keadaan suci
(fitrah) dan ayah bundanyalah yang membentuknya menjadi yahudi,nasrani dan
majusi”.(HR. thabrani dan baihaqi)
Dari sabda nabi Muhammad saw tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa,semua bayi dilahirkan dalam keadaan suci,tidak
ternoda oleh dan bersih. Dalam hal ini peran dan fungsi orang tua sangatlah
penting dalam pembentukan karakter yang baik dan akhlaq yang mulia. Karena
anak-anak atau lebih tepatnya para pemuda merupakan penerus perjuangan ulama’
dalam amar ma’ruf nahi munkar.oleh karena itu orang tua berperan penting
dalam pembentukan karakter anak yang “beriman,berilmu dan beramal”.
Dalam kitab At-tibur
Rukhani karya syaikh ibnu jauzi dijelaskan bahwa “sebaik-baik memberikan
bimbingan adalah pada waktu anak masih
kecil.jik anak itu sudah besar dia sudah mampunyai semacam tabiat atau
kebiasaan dimana dia akan berkembang menurut kebiasaan itu
,dan jika sudah dalam keadaan demikian maka akan sulit dirubah.diterangkan juga dalam kitab ihya’ ulumuddin juz 3 karangan imam ghozali bahwa”anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya .hatinya merupakan permata paling mahal dan bersih dan suci dari segala coretan.dia dapat menerima apa saja yang dicoretkan kepadanya dan dapat menyenangi apa saja yang disuguhkan kepadanya .jika ia dibesarkan dengan kebaikan,maka ia akan tumbuh dan berkembang dengan kebaikan itu.tapi jika ia dibesarkan dengan segala hal yang jelek dan dibiarkan liar seperti binatang,dia akan menjadi orang yang celaka dan binasa. Oleh karena itu pendidikan islam terutama pelajaran akhlaq al karimah sebagaimana yang telah di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW . Sebab,jika sejak kecil anak-anak itu sudah dibiasakan mengamalkan sopan santun dan budi pekerti yang luhur,maka jiwa anak tersebut bagai tanah yang subur yang siap ditanami benih-benih ajaran islam.sehingga ajaran Nabi Muhammad SAW akan mengakar di jiwa anak tersebut.
,dan jika sudah dalam keadaan demikian maka akan sulit dirubah.diterangkan juga dalam kitab ihya’ ulumuddin juz 3 karangan imam ghozali bahwa”anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya .hatinya merupakan permata paling mahal dan bersih dan suci dari segala coretan.dia dapat menerima apa saja yang dicoretkan kepadanya dan dapat menyenangi apa saja yang disuguhkan kepadanya .jika ia dibesarkan dengan kebaikan,maka ia akan tumbuh dan berkembang dengan kebaikan itu.tapi jika ia dibesarkan dengan segala hal yang jelek dan dibiarkan liar seperti binatang,dia akan menjadi orang yang celaka dan binasa. Oleh karena itu pendidikan islam terutama pelajaran akhlaq al karimah sebagaimana yang telah di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW . Sebab,jika sejak kecil anak-anak itu sudah dibiasakan mengamalkan sopan santun dan budi pekerti yang luhur,maka jiwa anak tersebut bagai tanah yang subur yang siap ditanami benih-benih ajaran islam.sehingga ajaran Nabi Muhammad SAW akan mengakar di jiwa anak tersebut.
Disamping semua tadi,anak-anak perlu di
kenalkan dengan Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya lewat shirah nabawiah,juga
cerita-cerita ilmuan-ilmuan muslim agar dijadikan contoh yang baik.Dan juga
perlu mengenalan terhadap doa sehari-hari dan juga surat-surat penting al
qur’an agar kelak bisa di amalkan oleh anak-anak. Adapun cara pengenalan bisa
lewat medi visual ataupun audio visual agar hasil bisa optimal.
Sebagai penutup tulisan yang sangat
singkat dan sederhana ini,sekali lagi kami tekankan,bahwa jaya tidaknya
generasi muslim yang akan datang terletak pada tangan-tangan kita yang kini
menyusun batu bata dan memilih ramuannya. Suatu generasi akan jaya jika
kecerdasan otaknya dapat di imbangi oleh keluhuran budi pekerti dan kesucian
batin dengan pancaran-pancaran
agama, tetapi sebelum itu kita harus memaklumi, bahwa hanya jiwa-jiwa yang
berakhlak luhurlah yang dapat menjadi tempat tumbuhnya ajaran-ajaran agama
dengan subur, dan hanya jiwa yang beriman dan bertaqwa kepada allahlah yang
dapat di jamin kesempurnaan keluhuran budinya.
Qita ingat petuah
penyair islam Ahmad Syauqi dalam suatu bait syairnya:
إنما الأمم
الأخلاق ما بقيت واءن هموذهبت اخلاقهم ذاهبوا
“Sesungguhnya bangsa-bangsa itu tergantung pada
akhlaqnya,jika akhlaqnya rusak maka hancurlah dia”
Ditulis oleh: Anisa
yohana
Nur fatimatuz zuro
Shofiyatin
Nur alimatul habibah
Himaturrifu’ah
0 komentar:
Posting Komentar